Minggu, 17 April 2016

SULBAR MERINDUKAN PEMIMPIN ‘KEKINIAN’ PADA PILGUB 2017

SULBAR MERINDUKAN PEMIMPIN ‘KEKINIAN’ PADA PILGUB 2017

Pada tanggal 9 Maret 2016 yang lalu, program talk show Mata Najwa di Metro TV, menghadirkan Walikota Bandung, Ridwan Kamil dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dengan tema “Pemimpin Kekinian”. Kedua pemimpin tersebut memiliki gaya kempemimpinan yang boleh disebut transformasional. Selama ini kebanyakan masyarakat susah mendapatkan akses untuk berkomunikasi dengan pimpinannya,  namum mereka berhasil merubah paradigma kepemimpinannya dengan memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakatnya. Sebut saja Ridwan Kamil yang menggunakan akun twitter, facebook, dan instagram untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Selanjutnya seperti dilansir Tribun Jateng (27/3/2016) Ganjar Pranowo mengambil langkah cepat saat menerima kabar adanya seorang warga Kabupaten Brebes yang tidak mampu beli beras. Lewat akun twitter @ganjarpranowo, ia memerintahkan Bupati Brebes Idza Priyanti untuk mengecek langsung ke rumah warga tersebut. Masih banyak lagi langkah-langkah yang tidak lazim dilakukan pemimpin selama ini yang mampu dirubah oleh keduanya. 
Selain pemimpin di atas, terdapat masih banyak pemimpin sekarang yang menerapkan pola kepimimpinan modern yang melayani masyarkat secara efektif dan efisien. Sebut saja Gubernur DK Jakarta Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, dan Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah. Kepemimpinan Ahok yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat yang dipimpinnya dibandingkan kepentingan partainya (kompasiana.com, 17/6/2015). Nurdin Abdullah, Bupati inovatif yang juga dujuluki tokoh perubahan ini, dengan konsep yang brilian berhasil menggerakkan perekonomian dan potensi Kabupaten Bantaeng menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi dan kesehatan yang cukup fantastis. Dari sederet prestasi beberapa pemimpin di atas, tentu hanyalah sebagian kecil dari banyaknya perubahan dan prestasi lain yang mereka torehkan untuk kemajuan masyarkat yang mereka pimpin.
Pemilihan gubernur Sulawesi Barat akan kembali digelar pada bulan Februari 2017 dan tahapannya sudah dimulai sejak bulan Februari 2016 yang lalu. Dengan berakhirnya masa jabatan gubernur petahana Anwar Adnan Saleh yang kedua kalinya, itu berarti bahwa Sulbar akan mempunyai gubernur baru tahun depan. Menengok prestasi gubernur saat ini, tentu dengan sembilan tahun memimpin, pak Anwar sudah memberikan banyak kontribusi bagi provinsi ke-34 di Indonesia ini. Sederet pembangunan telah dilakukan baik itu gedung pemerintahan, pembangunan jalan, tata kelolah pemerintahan, sampai kepada peresmian Universitas Sulbar sebagai universitas negeri, serta masih banyak lagi prestasi yang sudah dipersembahkan beliau untuk provinsi yang masih muda ini. Oleh karena itu menjadi pekerjaan rumah bagi penerusnya, seperti apa konsep yang akan diterapkan nantinya ketika terpilih. Apa yang sudah dilakukan gubernur saat ini membutuhkan terobosan baru dan  paradigma kepemimpinan baru kalau ingin bersaing dengan daerah lain.
Melihat perkembangan politik di Sulawesi Barat saat ini terkait kandidat yang akan maju dalam pilkada Sulbar 2017, sederet nama telah bermuculan baik di media massa , media sosial, maupun yang mencuat di kalangan masyarakat umum. Seperti dilansir polewaliterkini.com (26/9/2015), direktur Lembaga Citra Indonesia (LCI) Setiyo Beesono menilai dari gambaran data lembaganya ada tiga figur potensial yaitu, Salim S Mengga, Ali Baal Masdar (ABM), Suhardi Duka (SDK), sedangkan kuda hitam yaitu Muhyina Muin, Kalma Katta, Hamzah H Hasan, Nita Enny Anggraeni Anwar dan Aladin S Mengga. Namun belakangan mencuat pula beberapa nama seperti anggota DPD RI Asri Anas, Politisi PDIP Yakobus, dan Masmun Yan Manggesa (tokoh militer dari Mamasa). 
Dari sekian kandidat cagub di atas, tentu mereka mempunyai track record atau pengalaman kepemimpinan masing-masing. Pertanyaannya adalah apakah mereka layak digolongkan atau paling tidak menyerupai gaya kepemimpinan keknian yang telah dipertontonkan oleh beberpa pemimpin yang telah disebut diawal? Kenyataan yang tidak terhindarkan adalah masyarakat saat ini adalah masyarakat modern yang membutuhkan pemimpin “kekinian”. Termasuk masyarakat Sulbar yang walaupun tidak semua bisa mengakses internet atau berita setiap saat, tetapi sebagian besar melalui media massa dan media sosial terpaparkan oleh berita tentang sosok pemimpin yang ideal untuk memimpin saat ini. Mereka merindukan pemimpin yang melayani bukan dialayani, cepat tanggap, transparan, inovatif, sederhana dan lain sebagainya seperti yang telah dilakukan oleh para pemimpin kekinian tersebut di atas. Oleh karena itu bagi para kandidat yang ingin berlaga di pentas pilkada Sulbar 2017 mendatang, harus bercermin kepada gaya kemimpinan kekinian jika ingin eksis di era kepemimpinan yang serba digital saat ini. 
Yogyakarta, 15 April 2016





1 komentar:

  1. Caesars Rewards Casino Promo Code & Review - JTA
    Get the best offers 구리 출장마사지 and promotions 청주 출장마사지 at Caesars titanium wire Rewards Casino 대전광역 출장마사지 Promo Code & 양주 출장샵 Review 2021 ✔️ Get $300 Bonus Code to play Slots.lv Slots at Caesars

    BalasHapus